Selamat berjumpa dengan Februari, Sahabat Nunu dan Cecep! :) Nggak terasa, 2016 sudah masuk di bulan ke dua nih, bagaimana dengan target-target kalian? Ayo, ayo, jangan sampai Februari ini berlalu dengan sia-sia, ya. ^^
Nah, Nunu dan Cecep mau kasih postingan terbaru hasil wawancara kami dengan penulis PBC dan Fantasteen ini, Kak Fida. Nunu dan Cecep kagum deh dengan sosok yang satu ini, kabarnya, buku Fantasteennya yang berjudul Daruma-San (yang baru beberapa bulan lalu terbit) sekarang sudah cetak ulang! :) Semoga wawancara kali ini tetap bisa jadi inspirasi untuk semuanya, aammin. :)
Yuk, Cekidot!
Penulis PBC & Fantasteen: Fida Aifiya. |
1. Bisa diceritakan, bagaimana awal mula perjalanan
Kakak menjadi penulis?
Awal mula jadi penulis, aku terinspirasi
sama penulis-penulis cilik KKPK. Waktu kelas 4 SD, aku pertama kali nulis
cerpen dengan kemauan sendiri (maksudnya bukan karena ada tugas mengarang).
Waktu menulis itu aku merasa senang, jadi aku teruskan menulis. Saat kelas 5,
aku menyelesaikan naskah novel pertama yang kemudian aku kirim ke DAR!Mizan.
Waktu itu aku tidak terlalu berharap akan diterbitkan, tapi alhamdulillah
ternyata diterbitkan.
Aku percaya kalau menjadi penulis fiksi
itu butuh kreativitas. Jujur, meskipun aku sudah menulis cukup banyak cerita,
aku bukan termasuk orang yang kreatif. Tapi pengalaman membaca dan menulis
berbagai macam cerita itu menurutku cukup mengembangkan kreativitas. Kalau
tentang motivasi menulis, awalnya aku hanya menulis supaya bisa lihai, jadi
butuh banyak paksaan dari diri sendiri. Lama-kelamaan aku tidak perlu memaksa,
tapi panggilan untuk menulis itu datang dengan sendirinya. Misalnya kalau
merasa sedih, senang, mengalami kejadian unik atau apapun, otomatis langsung
menulis.
Kalau kita memang suka, waktu untuk
menulis itu selalu ada. Meskipun sekarang aku kelas 12, aku tetap menulis di
waktu senggang, misalnya jam 3 pagi sampai sebelum sholat subuh atau setelah
belajar sebelum tidur.
4. Banyak nih, teman-teman yang masih suka mengeluh
karena naskahnya tidak selesai-selesai. Bisa kasih saran untuk mereka agar
naskahnya bisa segera selesai?
Akhir-akhir ini banyak penulis pemula
yang menyapa di dunia maya. Mereka tanya banyak hal, kebanyakan tentang solusi
dari masalah klasik semua penulis pemula: naskah tak kunjung rampung. Jujur,
dulu--sekarang juga, sebenarnya--juga punya masalah serupa. Kalau ditelusuri
sih, biasanya akar masalahnya hanya satu: aku sendiri. Aku yang terlalu malas,
aku yang terlalu sibuk, aku yang kebanyakan procrastinating, dan sebagainya.
Jadi bagi penulis pemula yang merasa naskahnya nggak selesai-selesai, coba evaluasi
ulang cara kalian menulis. Coba hitung berapa banyak waktu produktif kalian,
lalu bandingkan dengan waktu malas-malasan, okey? :)
5. Bagaimana cara Kakak untuk mengatasi mandeg saat menulis cerita?
Ada kalanya, aku tiba-tiba kena writer's
block saat menulis cerita. Tingkat keparahannya pun macam-macam. Biasanya kalau
belum parah, aku nonton film sebentar atau melakukan hal menyenangkan lain,
baru kemudian melanjutkan nulis. Tapi kalau sudah parah, aku nggak bisa
ngatasin. Aku biarkan cerita itu berhenti, sambil memikirkan ide cerita baru
yang lebih keren.
6. Apakah ada dampak yang ingin Kakak berikan kepada
para pembaca buku Kakak, atas terbitnya buku Kakak?
Biasanya aku menulis cerita untuk
kepuasanku sendiri. Tapi kadang, ada keinginan untuk mempengaruhi pikiran
pembaca. Banyak sih, yang sebenarnya ingin aku sampaikan pada pembaca, tapi
sebagian besar hanya teladan baik, misalnya: jangan gampang nga-judge orang, hiduplah
dengan greget tanpa merugikan orang lain, evaluasi dirimu sendiri sebelum
menyalahkan dunia yang kejam, rajin sholat sepanjang hayat, rajin mengaji
setiap hari, dan sebagainya dan sebagainya. Hehe. Kan ada dalil tuh, sampaikan
kebaikan sekecil apapun itu.
7. Tolong berikan opini mengapa kita harus menulis?
Dulu waktu SD aku pernah ikut seminar
kepenulisan. Dalam seminar itu, dikatakan kalau hakikat dari menulis adalah
'mengikat ilmu'. Tapi menurutku itu terlalu sempit. Menulis itu bisa berarti
'mengikat ilmu' waktu kita bikin catatan pelajaran, tapi bisa juga berarti
'mengikat emosi' ketika kita menulis diary. Menulis bisa juga dijadikan sarana
dakwah, persuasi, dan masih banyak lagi. Semua itu kembali pada penulisnya
sendiri. Tidak ada keharusan dalam menulis sebagaimana tidak ada keharusan
dalam mencintai, tapi hidup tanpa menulis itu seperti soto tanpa daging
sebagaimana hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. :v
8. Sebutkan 3 penulis yang Kakak suka dan apa
alasannya? Lalu, adakah sosok yang menginspirasi Kakak untuk menulis?
Aku belum membaca cukup banyak buku
untuk menilai karya penulis mana saja yang bagus, tapi aku suka dengan gaya
bahasa Tere Liye, bias dan pesan moral dalam novel-novel John Green,
kegamblangan karakter dalam novel J.K. Rowling, dan humor serta thrill yang
dihasilkan Rick Riordan dalam cerita-ceritanya.
9. Terakhir, apa harapan Kakak untuk dunia literasi di
Indonesia?
Jujur, aku punya banyak harapan untuk
literasi di Indonesia. Aku berharap pemerintah menurunkan pajak buku, sehingga
harga buku lebih murah, lebih banyak orang membeli dan membaca buku. Aku
berharap lebih banyak orang mengisi baskom intelegensi mereka dengan ide-ide
dari seluruh dunia, dengan banyak membaca. Aku berharap lebih banyak orang
menulis dengan tulus dan maksud baik, sehingga orang yang membaca dapat merakan
sugesti kebaikan. Aku berharap segala unsur pendukung literasi lebih dihargai.
Impossible iya, tapi apa salahnya punya harapan.
10. Kakak ada tips, gak, buat teman-teman kelas 6, 9, dan 12 yang udah mepet-mepet ujian tapi masih pingin nulis?
Tentukan pressure point terlebih dahulu. Habis gitu prioritas. Menulis masih bisa dilakukan kalau jenuh belajar, bisa juga diluar jam2 belajar. Tp kalo sudah menguasai materi, utamakan menulisnya jg gapapa, asal waktu ujian harus bisa.
Nah, ini juga ada biodata singkat Kak Fida Aifiya nih! Cekidooott :D
10. Kakak ada tips, gak, buat teman-teman kelas 6, 9, dan 12 yang udah mepet-mepet ujian tapi masih pingin nulis?
Tentukan pressure point terlebih dahulu. Habis gitu prioritas. Menulis masih bisa dilakukan kalau jenuh belajar, bisa juga diluar jam2 belajar. Tp kalo sudah menguasai materi, utamakan menulisnya jg gapapa, asal waktu ujian harus bisa.
Nah, ini juga ada biodata singkat Kak Fida Aifiya nih! Cekidooott :D
BIODATA SINGKAT FIDA AIFIYA
Nama: Fida Aifiya Chusna
Nama pena: Fida Aifiya
TTL: Blitar, 1 Maret 1998
Sekolah/kelas: SMAN 1 Talun/XII-IBB
Sosmed: twitter @JeAifiya instagram
@fdaifiya facebook Fida Aifiya
Motto hidup: "Dont let the hardness
of the world breaks the softness inside you" sama "Have a courage and
be kind" (dari film Cinderella) :D
Daftar karya terpublikasi: Melukis
Mentari, Akhwat Detective, Ghost Dormitory in Hamburg, Fantasteen Scary:
Daruma-san.
Nunu dan Cecep setuju banget deh sama kata-kata Kak Fida, kalau menulis itu bisa jadi dakwah untuk orang lain. Kalau kita belum mampu berdakwah dengan lisan, kita masih bisa kan berdakwah lewat non-lisan? Menebar kebaikan di mana pun bisa menggunakan apa saja.
Apa kalian adalah salah satu pembaca karya Kak Fida? Kalau iya, jangan ragu untuk dekatin Kak Fida yang baik hati ini dan bisa juga lho, diajak sharing tentang kepenulisan. Salam sukses untuk semuanya!