Sunday 27 December 2015

#WawancaraBareng Fayanna Ailisha Davianny: Menulis Sejak Kelas 2 SD!

Wuih... baca judulnya aja udah 'wah' ya? Kecil-kecil, udah mulai nulis. Ckckck... keren banget! Eits... tapi, kira-kira, apa, ya, yang mengantarkan Fayanna jadi penulis sejak kelas 2 SD. Penasaran? Cekidooot...

Beberapa waktu lalu, Nunu dan Cecep berhasil mewawancarai Si Cantik berusia 10 tahun ini. Dan Fayanna mengaku bahwa karir menulisnya dimulai saat dia kelas 2 SD! Saat itu, ada lomba menulis KKPK Juice Me yang diadakan oleh DAR Mizan. Karya-karya pemenang akan dibukukan. Akhirnya, Fayanna coba ikutan dan jadi juara 2. Hebat, kan? Hebat banget! Akhirnya, karyanya dibukukan dalam KKPK Juice Me: Tersandung Hobiku. Fayanna juga penulis paling kecil di buku itu.

Selain itu, Fayanna mengaku suka menulis karena menulis itu menyenangkan. Ide bisa dia dapatkan kapan dan di mana saja. Misalnya, sedang pergi ke suatu tempat, Faya sering dapat inspirasi untuk membuat tulisan. Biasanya, Faya catat di HP. Dilanjutkan dengan membuat plot atau outlinenya dulu sebelum menulis. Jika sudah selesai buat outline, baru, deh, proses menulis naskah dimulai. Jika sudah mulai menulis, Faya juga biasa menetapkan target sama dirinya sendiri, loh! Target seperti kapan naskahnya harus selesai. Jadi, enggak molor atau terbengkalai.

Dengan biasa membuat outline dan buat target, Faya bisa menghindari bingung di tengah jalan dan cerita yang dibuat juga bisa terarah dan teratur. Tak hanya itu, Fayanna juga sudah menetapkan jadwal kapan harus menulis, yakni saat weekend, waktu libur atau setelah belajar.

Oh, ya, penulis KKPK Ice Skating Girl ini punya cara sendiri kalau moodnya enggak asik di tengah jalan, jadi mandeg. Biasanya, Fayanna refreshing dulu, seperti makan camilan, baca buku, nonton TV atau jalan-jalan. Faya yakin, enggak lama setelah itu, moodnya pasti balik lagi.

Dengan buku yang sudah belasan itu, Fayanna mengaku kalau pembaca bukunya senang atas ceritanya, dia akan ikut senang. Dalam setiap cerita yang Faya buat, pasti Faya selipkan suatu pesan moral yang mungkin bisa berguna bagi orang yang membacanya. Faya juga berharap teman-teman pembaca bukunya bisa terinspirasi dan senang terpadap cerita yang ia tulis.

Bagi gadis kelahiran Jakarta yang suka Enid Blyton ini, menulis itu melatih kita untuk mengeluarkan isi pikiran, melatih kita untuk berpendapat dan melatih kita untuk bisa menyampaikan sesuatu secara runtun dan sistematis. Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan oleh apapun profesi kelak di kemudian hari. Jadi, harus banyak latihan.

Nah, itu dia hasil wawancara Nunu dan Cecep bareng Fayanna Ailisha Davianny. Berikut profil Fayanna kami sajikan untuk kamu:

Nama Lengkap: Fayanna Ailisha Davianny
TTL: Jakarta, 6 Maret 2005
Sekolah/kelas: SD Nasional Plus Tunas Global/kelas 5
Alamat Sosmed: FB/Twitter: Fayanna Ailisha Davianny/@fayannaAD
Karya yang sudah terbit:
1. KKPK Juice Me Tersandung Hobiku
2. Komik KKPK Misteri Taman Lama
3. KKPK Spesial CHC - Malaikat Penjaga Rel
4. KKPK Juice Me Kakek Misterius
5. KKPK Luks Sejuta Bibit Impian
6. KKJD Teka Teki Rubi Merah
7. Komik KKPK Mia The Ghost Hunter - Journey to Louisiana
8. Novel Roro Penjaga Laut - Ramuan Rahasia
9. KKPK Gadis Kecil di Ujung Pulau
10. Kumpulan Cerita Seram
11. Princess Academy Mix Edition - Kleptomania
12. Novel Roro Penjaga Laut - Mercusuar Tua
13. Komik KKPK Unforgettable Behel
14. KKPK Ice Skating Girl
15. KKPK Juice Me Misteri Bunyi Angklung
16. Ghost School Days Mix Edition - Teman Misterius
17. KKPK Travela Hiking to Waterfall
18. KKPK Fun Cican Musim Hujan yang Hangat 

Nah, ini dia, nih, Fayyana yang keren:
Wah, pialanya banyak, ya? Hihihi...
Oke, deh! Sekian dulu, ya, Teman-Teman. Sampai jumpa di wawancara berikutnya! Hm.. kira-kira siapa, ya, penulis keren yang akan diwawancarai kami selanjutnya? Hihihi... ditunggu, ya! :D

Saturday 19 December 2015

TIPS 9: CONTOH PLANNING NASKAH

Halo! Apa kabar, nih? Baik, dong? Hihihi.. :D

Nah, kali ini, Nunu dan Cecep akan kasih contoh planning untuk kalian. Supaya enggak bingung nih sebenarnya planning itu seperti apa. Oraaait, kalian bisa download contoh planningnya di sini.

Untuk keterangan lebih lanjut, bisa hubungi Nunu dan Cecep lewat Facebook, ya! :D

Monday 14 December 2015

#WawancaraBareng Zahra Fuady | Psst..!! Dia Menyimpan Resep Rahasia Dari Hiro Hamada, Loh!

Hayo... cung, siapa yang belum kenal sama Kakak yang satu ini? Gadis 15 tahun kelahiran 14 Januari tahun 2000 ini menerbitkan buku solo pertamanya dari seri Pink Berry Club pada Februari lalu. Buku berjudul Nenek Gaul Super Kepo itu sebelumnya pernah ditolak penerbit, loh. Tapi akhirnya, terbit juga.

Selain itu, dibalik kegiatan menulisnya, ada sesuatu yang Kak Zahra sembunyikan. Resep rahasia yang tidak dia kasih tahu ke siapa-siapa. Resep dari Hiro Hamada lagi! Iya, Hiro Hamada tokoh Big Hero 6 itu, loh! Kok bisa, ya? Yuk, simak wawancara Nunu dan Cecep dengan Kak Zahra Fuady ini!

Apa kabar, Kak? Lagi sibuk apa, nih?

Alhamdulillah, ngenes cuy hampir ujian hihi... enggak deng. Baik kok. Dan hampir liburan, enggak sibuk-sibuk banget, cuma udah jadwalin liburan yang fulllllllllll UN-SBMPTN. Jadi yaa bakal lumayan sibuk lah.

Wah, kalau sibuk, naskahnya terbengkalai gak, Kak? Soalnya banyak, tuh, teman-teman yang naskahnya enggak selesai-selesai dan ngeluh terus. Kira-kira, solusinya gimana, ya, Kak?

Hm... look for a new angle! Pakai rumus ampuh Hiro Hamada ini. Cari sudut pandang baru, alur baru, jalan baru, sama seperti kalau nasi di rumah habis, kamu bisa makan mi instant, kalau gak ada mi instan, makan roti, kalau enggak ada roti, minum susu, kalau gak ada susu, minum air, kalau gak ada air, tidur aja, kalau gak mau tidur, baca buku, kalau gak mau baca buku, ah, terserah, deh, bisa enggak selesai-selesai, hihi...

Motivasi Kakak dan proses kreatif Kakak saat menulis itu gimana, sih?

Motivasiku itu......................................royalti, hahaha. Gak deng. Eh, iya iya termasuk sih. Kalau udah dapat royalti... grr... kayak diguyur air sejuk di padang pasir. Motivasi yang lain, pingin orang tua bangga, keluarga juga, diakui masyarakat (?), wkwk...

Proses kreatifnya, agak ribet, sih, tapi bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Di awal harus planning, bikin sinopsis, outline dan kawan-kawannya. Terus waktu nulisnya juga sering malas lanjutin, kadang ngerasa kayak bakal kurang dari target, tapi overall, ide ngalir terus, alhamdulillah.

Kalau tiba-tiba naskah mandeg di tengah jalan gimana, dong, Kak?

Ya, itu tadi. Look for a new angle.

Apa pengaruh/dampak yang ingin Kakak berikan pada pembaca buku Kakak?

Di naskah terakhir yang aku selesaikan sih ada pesan-pesan moralnya gitu. Aku lebih pingin kasih pesan-pesan sosial, agama juga dikit-dikit boleh lah.

Menurut Kakak, kenapa kita harus menulis?

Karena menulis itu investasi tersendiri bagi kita. Dalam pekerjaan apapun yang kamu tekuni, tulisan itu mendatangkan keuntungan tersendiri. Designer bisa menyalurkan hasil desainnya sekaligus promosi juga. Mereka yang berkecimpung di dunia entertain juga bisa menyalurkan pengalamannya, juga bisa jadi promosi. Begitu pula dengan pengusaha, dokter, atau apapun itu. Bahkan, mereka bisa lebih untung dibanding penulis yang kerjaannya emang cuma nulis doang. Penghasilannya jadi dua kali lipat.

Selain itu, menulis juga merupakan satu-satunya media yang bisa mengekspresikan diri kita kalau kita tidak bisa berekspresi lewat bicara. Menulis juga termasuk menyalurkan bakat, kemampuan, ilmu yang berguna dan bisa menginspirasi orang lain serta memberi timbal balik yang serupa untuk kita. Makanya, kalau mau timbal balik yang baik, tulis sesuatu yang baik.

Apa harapan Kakak untuk dunia literasi Indonesia?

Pertama, pajak dihapus. Biar literasi semakin berkembang. Kedua, royalti tambah, eh (?). Ketiga, makin banyak kesempatan untuk penulis, makin banyak apresiasi khususnya untuk penulis-penulis muda.

Dan terakhir, siapa penulis yang Kakak idolakan dan ada, gak, sih, motivator Kakak dalam menulis?

Pertama, Bunda Helvy dan Bunda Asma. Tulisan mereka bagus, enggak terlalu tinggi, enggak terlalu rendah juga buat dibaca. Selain itu, selalu ada nilai-nilai sosial dan agama dalam cerita mereka.

Selebihnya, penulis-penulis seumuran atau lebih muda, atau lebih tua sedikit yang produktif. Sukses bikin ngiri plus motivated.

Kamu bisa menghubunginya disini.
Nah, udah ketahuan kan resep apa yang Kak Zahra dapat dari Hiro Hamada? Sekarang, bukan rahasia lagi, deh, hihihi.. :D Bagi Kak Zahra, resep itu berguna. Nah, kalau bagi kamu gimana? Atau kamu punya prinsip lain?

Saturday 12 December 2015

TIPS 8: MENENTUKAN JUDUL

Judul adalah salah satu hal terpenting dari naskahmu. Judul yang tepat dan menarik pasti akan mengundang minat banyak pembaca. Tapi sebaliknya, judul yang kurang tepat dan tidak menarik tidak akan mengundang minat pembaca. Ada dua tipe penulis, ada yang menentukan judul di awal, dan ada yang menentukan di akhir. Saranku, sih, kamu boleh menentukan judul di awal, tapi baca lagi naskahmu sebelum dikirim, pantaskah judul itu menjadi judul naskahmu? Menentukan judul di akhir lebih enak, nih, Teman-Teman. Kamu enggak perlu menentukan dua kali, dan pada saat naskahmu sudah selesai, kamu tahu alur, garis besar dan segala macamnya. 

Nah, jadi, gimana, ya, cara mencari judul yang tepat? 

1. GUNAKAN UNSUR-UNSUR INTRINSIK DALAM CERITA SEBAGAI JUDUL
Kamu bisa menggunakan tempat yang dominan ada dalam cerita, bisa juga menggunakan nama tokoh atau posisinya dalam cerita, seperti 'Ayah', ini bukan nama orang, kan? Ini posisinya sebagai kepala keluarga yang dipanggil 'Ayah'. Lalu kamu bisa juga menggunakan konflik/masalah yang dihadapi tokoh, tapi enggak ditunjukkan begitu jelas, seperti: Ayah, Mengapa Aku Berbeda?. Nah, dari situ, orang akan bertanya, kenapa dia berbeda? Apa perbedaannya dengan orang-orang lain?

Selain itu, kamu bisa menggunakan judul yang mewakili diri sang tokoh, seperti Nenek Gaul Super Kepo. 

2. TEMUKAN KATA/KALIMAT YANG SERING DIGUNAKAN
Kamu bisa menggunakan judul yang diambil dari kata yang sering dipakai dalam cerita seperti kalimat yang sering diucapkan tokoh, hal yang melekat pada diri tokoh, hal yang menonjol dari tokoh dan apa yang tokoh sukai. 

3. TEMUKAN SINONIM TEMA CERITAMU
Misalnya, temanya adalah persahabatan, kamu bisa menggunakan sinonim dari kata 'persahabatan'. Atau bisa menggunakan bahasa-bahasa asing yang jarang digunakan.

4. GUNAKAN JUDUL YANG MUDAH DIINGAT DAN ENGGAK RIBET
Kalau di Indonesia, judul yang mudah diingat itu judul dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jadi, bukannya enggak boleh menggunakan bahasa lain, saranku, sih, kalau memang mau pakai bahasa Italia, Jepang dan lainnya, buat judulnya enggak ribet dibaca, mudah diingat dan enggak terlalu panjang.

5. TEMUKAN HAL MENARIK DALAM CERITA
Baca ulang tulisanmu, temukan hal menarik yang menjadi garis besar dalam cerita. Sekalipun hal-hal kecil, kalau menarik dan merupakan garis besar dalam cerita, boleh-boleh aja.

6. CARI INSPIRASI
Bisa dengan membaca buku-buku yang satu genre dengan naskahmu atau mencari inspirasi layaknya mencari inspirasi saat writer's block dan mencari ide.

Oke, itu tadi 6 cara menentukan judul yang tepat. Semoga membantu! :)

Wednesday 9 December 2015

#WawancaraBareng Marsella Azuela yang Tak Mau Kalah Dengan Penolakan

HALOOOO! :D

To the point *ehm*

Selain mewawancarai penulis Pure Blood dan Hell City, Nunu dan Cecep juga wawancara penulis salah satu dari seri Ghost Dormitory, loh! Yap, Marsella Azuela atau yang biasa kita panggil Kak Mazu. Yuk, kita simak hasil wawancaranya! :D

Apa kabar, Kak Mazu? Lagi sibuk apa, nih?

Karena aku udah kuliah jadi sibuk sama tugas dan himpunan. Biasanya pulang jam 3 sore sekarang pulang bisa malem. Hiks :(

Nah, Kakak, kan, sibuk banget, tuh. Gimana, sih, cara Kakak mengatur waktu untuk menulis?

Ini juga sesuatu yang sulit buat aku. Tapi, dalam manajemen waktu tuh, aku harus mulai mengorbankan sesuatu. Dan sesuatunya udah harus terjadwal. Kalau seandainya ada kumpul himunan misalnya, dan itu dadakan, sedangkan dari hari sebelumnya aku udah jadwal hari ini aku harus menulis, maka aku milih untuk menulis. Semua sudah dijawal dalam otakku. Jadi kalau mau membuat acara denganku harus lewat janjian, hari-hari sebelumnya. Hehe...

Terus gimana, sih, awal mula perjalanan Kakak menjadi penulis?

Awalnya sih dari buku-buku KKPK yang mejeng di perpustakaan waktu SD. Akhirnya aku coba-coba nulis. Kena penolakan, coba nulis lagi, writerblock, sampai akhirnya aku punya cita-cita kalau aku harus jadi penulis. Dan akhirnya kesampaian deh.

Apa, sih, motivasi Kakak dalam menulis?

Motivasi paling utama adalah untuk membahagiakan orang tua, selanjutnya karena ingin mulai menghasilkan penghasilan sendiri, lalu selalu melihat seseorang yang lebih senior dan membuatku ingin mengejarnya.

Lalu, bagaimana cara Kakak mengatasi mandeg pas nulis cerita?

Ini aku banget. Tapi biasanya aku mulai dengan cari bahan, seperti yah baca novel, komik atau nonton film. Enggak hanya itu aja loh, bersosialisasi pun penting, dengarkan cerita, curhat, atau pengalaman aneh yang kalian lakukan bersama teman atau keluargapun bisa jadi inspirasi. Jangan mentok di depan laptop terus marah-marah karena kalian gak ada inspirasi.

Kakak punya solusi, gak, untuk teman-teman yang masih suka ngeluh karena naskahnya enggak selesai-selesai?

Coba kalian lihat senior kalian, atau teman kalian yang udah berhasil buat buku yang banyak, pasti ada suatu percikan semangat yang timbul dalam hati kita. Jadi, kita langsung menulis lagi. Dan manajemen waktu tuh penting, kalian bisa mengaturnya dengan atur jadwal sendiri kayak buat time table atau apapun itu :)

Apakah ada pengaruh/dampak yang ingin Kakak berikan pada pembaca buku Kakak?

Wah pengen apa yah? Banyak sih. Lebih menghargai orang lain, lebih sayang sama keluarga, mencoba pengertian kepada orang lain dan sekitarnya, tetap optimis jangan putus asa, tetap semangat, terus juga buat temen-temen yang suka nulis, mulai menulis juga. Jangan menyerah :D

Terakhir, apa harapan Kakak untuk dunia literasi Indonesia?

Pengennya semua orang mulai menulis. Menorehkan cerita kepada orang lain dan tentunya orang banyak.

Oh, ya, selain itu, Kak Mazu juga punya tiga penulis idola, loh! Ada Kak Ziggy Z., George R. R. Martin dan Ilana Tan. Dan Kak Mazu juga bilang, kalau teman-teman rekan penulis yang suka upload karyanya di Facebook itu bikin Kak Mazu ingin menulis dan menulis lagi! Wuih... itu berarti, dengan kamu terus menulis lalu upload karya kamu di Facebook, kamu bisa menginspirasi Kak Mazu, loh! :D

Alright, buat yang kepo sama Kak Mazu, ini nih, kami kasih bonus biodata plus foto Kak Mazu :D

Ini dia Kak Mazu :D kamu bisa menghubunginya lewat Facebook.
Nama: Marsella Azuela
TTL: Bandung, 28 Mei 1997
Pendidikan: Desain Komunikasi Visual, ITENAS
Alamat sosmed: https://www.facebook.com/Marsellazuela/
Motto hidup dan/atau motto menulis: Hidup selamanya dengan berkarya

Kak Mazu juga sudah menulis 5 buku solo dan 7 buku antologi, loh! Beberapa diantaranya adalah Fantasteen: Ghost Dormitory in Cairo, PBC: Escape, Bubble Pop 3, Bubble Pop 5 dan Komik Fantasteen Mix 3: Mysterious Painting.

Alright! Itu dia #WawancaraBareng Marsella Azuela. Eits... jangan berhenti ikuti blog Nunu dan Cecep, ya! Nanti akan ada #TipsMenulisNunudanCecep serta #WawancaraBareng penulis-penulis lainnya! See you! :D

Saturday 5 December 2015

#WawancaraBareng Indzana Zulfa: Menulis Untuk Senang-senang!

Ohayou! Apa kabar, nih? :D

Selain mewawancarai Kak Akbar Suganda, Nunu dan Cecep juga mewawancarai penulis-penulis keren lainnya, nih. Salah satunya adalah Indzana Zulfa. Yuk, simak wawancara kami!

Apa kabar, Kak Indzana? Lagi sibuk apa, nih?

Halo, Kak Nunu dan Cecep. Alhamdulillah, kabarku baik. Sekarang aku lagi sibuk nulis naskah horror sama ikut kegiatan sekolah yang main padat aja sih, hehe.

Awal mula perjalanan Kakak jadi penulis itu gimana, sih?

Jadi gini, waktu kelas 4 SD, aku pergi ke bazar buku. Dari situlah aku mulai mengenal seri KKPK. Aku suka banget sama ceritanya. Seru abis! Eh enggak tahunya yang nulis anak-anak seumuran aku. Aku mendapat motivasi setelah membaca buku KKPK. Kalo dia aja bisa bikin cerita, kenapa aku nggak?

Aku mulai nulis di buku tulis karena saat itu aku belum punya komputer apa lagi laptop. Duh, kalo inget tulisanku dulu malu-maluin deh! Tulisan kayak ceker ayam, nggak pake paragraf, tanda baca juga salah. Setelah punya laptop, baru deh aku nggetik cerita di Microsoft word. Tapi, aku belom berani ngirim karena menyadari masih banyak kekurangan pada naskahku.

Barulah saat kelas 6, terdesak oleh keinginan yang makin menggebu, aku kirim naskah ke Dar MIzan dan alhamdulillah di-ACC. Sejak saat itu aku enggak ragu lagi untuk kirim naskah sebanyak-banyaknya ke berbagai penerbit, walaupun nggak jarang ditolak.

Lalu, bagaimana proses kreatif dan motivasi Kakak dalam menulis?

Aku nulis dalam keheningan karena suara sepelan apapun bakal mengganggu konsentarsiku. Aku paling suka nulis pas hujan turun. Entah kenapa, mungkin karena suasana hujan selalu berbau puitis dan membawa perasaan damai, aku jadi lebih rileks saat nulis. Aku nggak pernah ngoyo saat nulis. Kalau emang udah capek dan ngantuk, yaudah dilanjutin besok. Soalnya, buatku nulis itu untuk seneng-seneng, bukan karena paksaan. Biasanya, aku nulis sambil diselingi dengerin musik, nyemil, main game, atau baca buku karena dengan begitu aku bisa dapet ide baru.

Kakak pasti sibuk banget, kan? Gimana cara Kakak manage waktu?

Kadang aku pusing sendiri mikirin tugas-tugas sekolah yang menggunung dan kegiatan yang membeludak sehingga naskah bisa berbulan-bulan terbengkalai nggak ada ujungnya. Tapi, aku selalu memanfaatkan waktu luang. Biasanya, aku nulis naskah malam hari setelah belajar sambil makan cemilan biar santai dan asyik.

Terus, waktu luang paling banyak itu ya hari Minggu. Jadi, pagi-pagi aku udah ngetik cerita sampai capek. Intinya, di sela kesibukan manfaatkan waktu luang sebaik mungkin karena a time is usual.

Bisa kasih saran buat mereka yang naskahnya gak selesai-selesai, gak, Kak? Soalnya banyak, tuh, teman-teman yang masih pada ngeluh soalnya naskahnya gak selesai-selesai.

Aku juga sering mengalami hal ini. Alasannya males, nggak ada waktu, dan ide lagi mampet. Saranku buatlah target. Misalnya, naskah ini harus selesai selama 3 bulan. Kita bisa mencatat perkembangan naskah kita, setiap harinya sudah sampai halaman dan bab berapa.

Bayangkan kalau naskah ini suruhan dari editor dan kalo nggak kirim naskah tepat waktu kita bisa kehilangan tawaran emas yang belum tentu orang lain dapatkan. Lalu, buat jadwal khusus untuk menulis. Hari apa, jam berapa, kayak gitu deh. Kalo ide lagi mampet, banyak baca buku aja.

Kalau macet di tengah jalan alias mandeg, apa yang biasanya Kakak lakukan?

Banyak main sosmed. Karena dari sosmed-lah aku bisa menemukan berbagai macam problem kehidupan. Khussunya buat beberapa orang yang suka curcol di facebook, hehe. Aku bisa menemukan banyak tipe orang di sosmed. Ada yang humoris, galau-an, sampai orang yang hal kecil saja ditulis di sosmed. Karakter dan cerita kehidupan yang mereka umbar bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih unik dan menarik sehingga naskahku gak mandeg lagi deh.

Ada dampak/pengaruh tersendiri, gak, yang ingin Kakak berikan pada pembaca buku Kakak?

Sejak kecil, aku selalu ingin menjadi motivator ala Om Mario Teguh gitu hehe. Jadi, aku harap setelah teman-teman membaca bukuku, mereka jadi ikut termotivasi untuk nulis juga :).

Menurut Kakak, kenapa kita harus menulis?

Karena walaupun hidup kita tidak abadi, setidaknya dengan menulis tulisan kia akan abadi. Selain itu, dengan menulis kia bisa mencurahkan s egala perasaan yang sulit terucap. Percaya deh, menulis itu menciptakan euforia bahagia tersendiri di hati kita.

Siapa aja, sih, penulis yang Kakak suka dan apa alasannya? Lalu, ada gak, sih, sosok yang menginspirasi Kakak untuk menulis?

  1. Raditya Dika
    Aku kagum sama sosoknya yang bisa dikata multitalent. Penulis, actor, sutradara sekaligus comedian. Yang hebatnya lagi, dia bisa menggabungkan semua keahliannya dalam sebuah film. Contohnya saja, film Marmut merah Jjambu. Dia yang nulis buku dan skenarionya, dia yang jadi sutradara, actor dan berkomedi di film tersebut.
  2. Tere-Liye
    Aku suka Tere-Liye karena bukunya berbobot. Gaya bahasanya puitis dan setiap ceritanya mengandung makna yang dalam. Aku banyak belajar menggunakan kiasan, ungkapan, dan kosa kata baru dari novel beliau. Sangat kurekomendasikan buat kalian yang ingin belajar membuat kalimat puitis.
  3. Sherina Salsabila
    Wah, kayaknya semua udah pada kenal penulis yang akrab dipanggil Kak Sher ini. AKu suka Kak Sher karena ide-idenya unik. Selain itu dia berpikir secara kritis, dewasa banget. Itu terlihat dari status-status yang sering Ia tulis di facebook. Kak Sher juga ramah dan baik banget. Dia salah satu role model dan inspirasiku.
Last, adakah harapan Kakak untuk dunia literasi Indonesia?

Semoga makin banyak yang mencintai buku, makin banyak wadah yang tercipta untuk mengapresiasikan tulisan anak bangsa, dan makin banyak orang yang bahagia karena membaca sekaligus menulis. Aku berharap dunia literasi di Indonesia lebih diperhatikan dan bisa semakin maju kedepannya.

Nah, ini juga ada biodata Kak Zana, loh. Check this out!

Nama                 : Indzana Zulfa
TTL                   : Kudus, 22 Juni 2002
Sekolah/kelas    : SMP 1 Kudus / 8
Alamat sosmed  : Twitter: @indzana_zulfa
                             Facebook: Indzana Zulfa
                             Ask Fm/Instagram: @Indzanazulfa
                             Blog: Indzanazulfa.blogspot.com
Motto hidup/motto menulis: Write or die.
Daftar karya yang sudah terbit: 1. Spooky Stories; Hell City (Noura Books)
                                                   2. Holidaylicious: Goedendag, Belanda! (Noura Books)
                                                   3. KKPK: Writer Wannabe (Dar Mizan)

Ini dia penulis keren ini:
Wuihi... unyu, ya? Udah unyu, penulis lagi! :D
Nah, itu dia #WawancaraBareng Indzana Zulfa. Semoga bermanfaat, ya! :D

TIPS 7: MEMILIH NAMA YANG COCOK

Teman-Teman sering kebingungan soal nama yang cocok buat karaktermu, tidak? Kalau ya, sama kayak Cecep, hihihi... Cecep sering banget galau gara-gara nama yang dia pilih gak cocok. Akhirnya, aku kasih tahu, deh, gimana cara memilih nama yang cocok. Sekarang, Cecep gak galau lagi. Dan semoga saja kamu juga gak galau lagi setelah baca ini, ya! Okay, here it is...

1. Pilih nama yang gak ribet
Latar ceritamu di negara barat, ya? Atau Jepang? Atau Korea? Atau luar negeri lainnya? Atau di Indonesia tapi keluarganya kebarat-baratan. Ah, yang jelas, jangan gunakan nama yang ribet. Meskipun latarnya di luar negeri, bukan berarti kamu harus pakai nama yang ribet, nama barat misalnya. Gak usah banyak gaya dengan pakai nama Blythe, Cmille, Cyma, atau nama-nama barat yang ribet lainnya.
Bukan karena apa, kalau kamu pakai nama-nama ribet di buku Indonesia yang pembacanya mayoritas orang Indonesia, kasihan pembacamu, mereka ribet baca namanya. Apalagi kalau nama itu sering muncul dalam cerita. Apalagi, kalau pembacamu biasa menggunakan bahasa daerah, bisa rusak itu nama Blythe, Cmille dan Cyma, hihihi... peace! :D

2. Pilih nama yang sesuai atau bertolak belakang dengan sifat karaktermu
Misal karaktermu adalah gadis tomboy, suka bela diri, tinggi dan gagah, kamu bisa beri nama-nama yang sesuai dengan sifatnya seperti (menurutku, nih) Cleo, Andri, Eja, Jeje dan lain sebagainya, itu menurutku, loh, ya. Kalau menurutmu nama yang cocok buat gadis tomboy itu bukan nama-nama yang aku sebutkan, pakai saja nama yang menurutmu cocok. Ini contoh pertama.
Atau bisa lebih menarik kalau kamu menggunakan nama yang bertolak belakang dengan sifat karaktermu. Gadis yang tomboy, suka bela diri, tinggi dan gagah bisa kamu beri nama Angela, Mauline, Elisya, Catherine, Veranda atau nama-nama gemulai dan yang biasa disandangkan pada gadis feminim dan lemah lembut. Jadi asik, kan, kalau bertolak belakang? Hihihi... :D

3. Pilih nama yang sesuai jaman atau bertolak belakang dengan jaman
Sekarang ini jaman modern, nama orang-orang juga macam-macam dan makin lama makin gaul aja. Kamu bisa menggunakan nama yang sesuai dengan jaman sekarang seperti Karina, David, Naomi, Richard, Leona, Bobby dan lain sebagainya.
Atau akan lebih menarik lagi kalau menggunakan nama yang bertolak belakang dengan jaman seperti Sumiati, Maryono, Kasir, Budiarto dan nama-nama lawas lain yang terdengar lebih cocok buat pembantu. Buat ceritamu anti-mainstream.

Nah, itu dia tiga tips memilih nama yang cocok untuk ceritamu. Semoga membantu. See you! :D

#WawancaraBareng Akbar Suganda, Penulis Keren yang Anti-Novel

Beberapa waktu lalu, Nunu dan Cecep wawancara Kak Akbar Suganda, nih. Dan dia bilang, dia pernah anti sama novel, loh. Lah?! Kok bisa, sih?! Bukannya Kak Akbar a.k.a Kak Ganda ini jago nulis? Buku karyanya juga banyak, tuh! Penasaran? Yuk, simak hasil wawancara bareng Kak Akbar ini!

Apa kabar, Kak Akbar? Lagi sibuk apa, nih?

Alhamdulillah, selalu baik baik saja. Wah, kalau sekarang Kakak lagi sibuk sama novel dan tugas kuliah. Apalagi sebentar lagi mau UAS. Hahaha... makin ribet jadinya nih.

Bisa diceritakan bagaimana awal mula perjalanan Kakak menjadi penulis?

Kalau diceritakan dari awal perjalanan menulis itu, sebenarnya kaka mah dulunya adalah orang yang paling anti banget sama novel. Membosankan, hanya ada kata-kata doing. Lebih mending baca komik bergambar atau main game. Well, tapi suatu hari saat kelulusan SMP, ada seorang temen nih yang kebetulan bawa novel. Kebetulan cover dan blurb di belakang novel itu  menarik perhatian. Sepertinya buku ini bagus deh, pikir kaka waktu  itu. Entah apa yang merasuki, akhirnya kaka membaca novel itu. Dan benar.. novel itu menarik sekali. Nah dari situ awalnya perjalanan menulis. Mulai dari coba-coba nulis sebuah cerita di buku tulis sampai dibelikan laptop karena orangtua kaka ngeliat kaka sibuk nulis-nulis cerita di buku. Apalagi kan ketika SMA laptop adalah sesuatu yang penting. Nah, begitu udah ada laptop, baru deh kaka menuliskan sebuah kisah fokus. Memang sulit sih awalnya menulis, apalagi kaka dulunya orang yang engk suka banget sama yang namanya novel. Kemudian ejekan  dari keluarga kaka yang bilang begini, “Percuma aja kamu bikin novel, paling entar engk selesai.” Hahaha nyesek sih, tapi berkat ejekan itu kaka berhasil menulis cerita sampai akhir. Jadi  kaka bisa ngebuktikan bahwa kaka bisa. Dan buktinya cerita yang kaka tulis kelar.
Nah tentu saja naskahnya engk dibiarin jadi file begitu aja. Jadi kaka nyari-nyari di internet penerbit apa sih yang bisa nerima karya kaka ini. Kaka search di internet dan ketemu redaksi Mizan Publishing. Untungnya di situ ada redaksi yang mau menampung karya dari anak remaja seperti kaka. Begitu kaka membaca persyaratannya, eh ternyata engk sulit amat. Iseng-iseng kaka mengirim ke redaksi Dar!Mizan kategori Fantasteen.  Setelah di kirim, deg-degan dong pastinya, apalagi kaka ngirimnya iseng-iseng doang dan kalau dibandingin sama novel Fantasteen lain waktu itu kaka jadi ciut. Kayaknya bakal ditolak deh, ujar kaka waktu itu. Udah pesimis duluan. Kemudian hal tak terduga terjadi.
Sebulan menunggu, akhirnya ada sebuah telpon di siang yang melelahkan. Waktu itu kaka baru aja pulang sekolah dan mama kaka bilang begini, “Ada telpon dari redaksi Fantasteen Mizan,”. Wih udah deg-degan banget nih. Pulang sekolah dikejutkan dengan telpon itu. Pikiran negatif udah muncul di benak nih. Naskah anda ditolak, naskah anda belum bisa diterbitkan. Tapi..
“Selamat ya naskah anda diterima dan diterbikan oleh redaksi Fantasteen Dar!Mizan!”
Apa? Kaka kaget banget. Ini engk mimpi kan? Kaka bertanya ulang ke redaksinya dan kaka redaksinya malah ketawa hahaa.. sungguh ini kayak durian runtuh banget.. udah ngirimnya iseng-iseng aja eh malah dapat bonus naskah diterbitkan. Engk terduga sekali. Namun, menunggu buku itu sampai ke rak-rak membutuhkan waktu lama waktu itu. Kaka nunggu sampai 1 tahun karena padatnya antrean buku yang mau diterbitkan. Tapi penantian yang panjang itu membuahkan hasil manis juga. Novel pertama kaka terbit dan sungguh mengejutkan direspon positif oleh pembaca. Banyak yang suka dan Alhamdulillah masuk kategori best seller.
Nah dari  situ sampai saat ini, kaka masih nulis dan disorder sama kaka redaksinya untuk bikin cerita :D

Lalu, bagaimana proses kreatif dan motivasi Kakak dalam menulis?

Prosesnya apa ya? Emm.. banyak hal sih. Kalau saat proses menulis kaka sering buka internet, lihat-lihat gimana membuat naskah yang baik, gimana pengalaman orang-orang yang naskahnya udah berhasil nyempil di toko buku. Terus nyari inspirasinya bukan hanya dari buku atau film saja. Kaka biasanya menuliskan kejadian atau fenomena yang terjadi. Itu kan bisa dijadikan ide buat cerita.

Kalau motivasi ya itu tadi, karena ejekan dan rintangan dari orangtua itu membuat kaka berniat dalam hati, bahwa kaka bisa ngebuktikan kalau kaka bisa nulis cerita kepada mereka. Karena hidup itu law of attraction, apa yang diucapkan atau yang pikirkan, itu yang bakal terjadi hehehe.. akhirnya orangtua kaka malah bangga dan sering cerita ke tetangga-tetangga yang bertanya, kok bisa sih kaka nulis cerita gitu..

Sebagai seorang remaja aktif, Kakak pasti sibuk
sekali, ya. Nah, bagaimana cara Kakak mengatur waktu untuk menulis dan aktifitas lainnya?

Biasanya sih kaka buat schedule gitu tentang semua aktivitas. Meskipun schedule itu jarang diliat sih hehe… biasanya kalau tulis-menulis kaka melakukannya saat waktu senggang aja. Dulu kan sekolah dari pagi sampai sore, nah malamnya abis belajar langsung nulis, atau kadang nulis sampai malam jadinya enggak belajar (jangan ditiru yang ini kwkwkw) tapi karena sekarang udah kuliah dan lagian masih belum banyak organisasi jadi waktu senggangnya lebih banyak. Disitulah proses tulis-menulis terjadi.

Banyak nih, teman-teman yang masih suka mengeluh karena naskahnya tidak selesai-selesai. Bisa kasih saran untuk mereka agar naskahnya bisa segera selesai?

Saran kaka sih, jangan ditinggal begitu aja. Kasian kan udah capek mikir eh malah ditinggalin begitu aja. Niatkan dalam hati kalau kalian tuh bisa nulis, jangan gampang menyerah aja. Kaka aja harus ada rintangan dan cobaan dulu sampai naskah pertama kaka kelar. Perjuangan itulah intinya. Enggak ada semuanya yang instan begitu aja.Butuh biaya dan pengorbanan. Jadi, semangat. Kalian pasti bisa kok. Atau bisa aja bikin kata AKU BISA MENYELESAIKAN NASKAH INI besar-besar di kertas dan temple di kamar kamu.. jadi kamu bisa ngeliatnya kapanpun hehehe…

Bagaimana cara Kakak untuk mengatasi mandeg saat menulis cerita?

Ketika mandeg terjadi lakukan hal-hal lain selain menulis. Kaka sering sih mengalami kebuntuan atau mentok di situ aja naskahnya, atau kepala pusing dan blabla.. biasanya kaka mah kaka berhenti nulis dulu, jalan-jalan keluar rumah liatin  pemandangan indah, biar otak kaka engk panas lagi. Jadi lebih adem gitu.. atau bisa aja dengerin musik sambil karokean sendiri di kamar. Enggak papa kok, meskipun mama kalian heran-heran sendiri. Bilang aja aku lagi refreshing ma...

Apakah ada pengaruh/dampak yang ingin Kakak berikan kepada para pembaca buku Kakak, atas terbitnya buku Kakak?

Tentu saja ada. Dampak atas hadirnya novel kaka ditangan pembaca yakni supaya pembaca bisa terhibur dan senang membaca. Sehingga minat akan membaca itu lebih banyak. Dan tentu saja bisa memotivasi orang-orang agar mau berkarya juga. Karena melakukan hal baik dan membawa pengaruh baik ke orang lain, apa salahnya coba? :D Jadi intinya, agar generasi muda bisa menciptakan karya yang baik dan berkualitas.. aminnn..

Menurut Kakak, kenapa kita harus menulis?

Karena menulis itu penting. Karena sebagian orang menjude kita dari tulisan yang kita bikin. Kalau tulisan kita itu masih acak-acakan maka orang beranggapan buruk pada kita kan? Nah maka dari itu, rajinlah menulis. Bukan hanya di sekolah atau kuliah tapi ketika melamar pekerjaan kelak pun menulis itu penting sekali. Selain itu menulis adalah wadah yang tepat untuk kita bisa berbagi kepada sesama. Orang engk bakal tau apa yang kita rasakan atau yang kita pikirkan kecuali kalau kita menuliskannya ke buku atau secarik kertas. Itulah alasan mengapa kita itu harus menulis.

Sebutkan 3 penulis yang Kakak suka dan apa alasannya? Lalu, adakah sosok yang menginspirasi Kakak untuk menulis?

Penulis favorit ya? Emm.. yang pertama Elizabeth Cody Kimmel, penulis yang bukunya kaka baca pertama kali yakni Suddenly Supernatural. Kaka suka karyanya, karena berkat karyanya itu kaka bisa menciptakan novel horror. Terus ada Ziggy Z. Penulis ini keren banget. Suka sekali karyanya. Bahkan hamper semua novelnya kaka koleksi.. Teruss.. emm..Jennifer Finney Boylan.. dengan karyanya Falcon Quinn and the Black Mirror. Novel itu bagus banget, recommended bagi kalian yang suka sama monster dan makhluk legenda.

Kalau sosok yang menginspirasi banyak. Terutama adalah keluarga, sahabat dan para pembaca. Karena berkat kalianlah aku bisa terus menuliskan novel ini. Tanpa ada kalian, aku tidak akan bisa apa-apa.

Terakhir, apa harapan Kakak untuk dunia literasi di Indonesia?

Harapan untuk dunia literasi Indonesia, semoga semakin hari karya yang dikeluarkan semakin bagus dan berkualitas sehingga naskah orang Indonesia mampu bersaing dengan naskah-naskah orang luar yang keren-keren. Dan tentu saja, aku bakal berusaha juga jadi yang terbaik agar Indonesia bisa lebih maju. Amin…

Nah, begitulah wawancara Nunu dan Cecep dengan Kak Akbar Suganda. Oh, ya, kalau kamu kepo sama Kak Akbar Suganda, intip profilnya berikut ini:

Nama          : Akbar Suganda Jaka Putra
TTL            : Bengkulu, 9 Juni 1997
Pendidikan  : Universitas Gadjah Mada, jurusan D3 Manajemen
Sosmed       : FB: Akbar Suganda Jaka Putra/II, Instagram: @akbarsuganda
Motto Hidup: So simple so fun
Karya yang sudah terbit: 1. Haunted School (Desember 2013)
                                         2. Fantasteen Scary: Annabelle (Oktober 2014)
                                         3. Haunted School 2 (November 2014)
                                         4. Pure Blood (April 2015)
                                         5. Fantasteen Scary: VE (Juli 2015)

Dan ada foto Kak Akbar bersama buku pertamanya, nih:
Ini foto Kak Akbar waktu masih SMA bersama buku pertamanya, tuh. Hihi...

Oke, deh. Itu dia #WawancaraBareng Kak Akbar Suganda. Gimana? Udah terpecahkan, kan, rasa penasaranmu akan ke-anti-novel-annya Kak Akbar? Hihi... Alright, see you next post! :D