Saturday 5 December 2015

#WawancaraBareng Akbar Suganda, Penulis Keren yang Anti-Novel

Beberapa waktu lalu, Nunu dan Cecep wawancara Kak Akbar Suganda, nih. Dan dia bilang, dia pernah anti sama novel, loh. Lah?! Kok bisa, sih?! Bukannya Kak Akbar a.k.a Kak Ganda ini jago nulis? Buku karyanya juga banyak, tuh! Penasaran? Yuk, simak hasil wawancara bareng Kak Akbar ini!

Apa kabar, Kak Akbar? Lagi sibuk apa, nih?

Alhamdulillah, selalu baik baik saja. Wah, kalau sekarang Kakak lagi sibuk sama novel dan tugas kuliah. Apalagi sebentar lagi mau UAS. Hahaha... makin ribet jadinya nih.

Bisa diceritakan bagaimana awal mula perjalanan Kakak menjadi penulis?

Kalau diceritakan dari awal perjalanan menulis itu, sebenarnya kaka mah dulunya adalah orang yang paling anti banget sama novel. Membosankan, hanya ada kata-kata doing. Lebih mending baca komik bergambar atau main game. Well, tapi suatu hari saat kelulusan SMP, ada seorang temen nih yang kebetulan bawa novel. Kebetulan cover dan blurb di belakang novel itu  menarik perhatian. Sepertinya buku ini bagus deh, pikir kaka waktu  itu. Entah apa yang merasuki, akhirnya kaka membaca novel itu. Dan benar.. novel itu menarik sekali. Nah dari situ awalnya perjalanan menulis. Mulai dari coba-coba nulis sebuah cerita di buku tulis sampai dibelikan laptop karena orangtua kaka ngeliat kaka sibuk nulis-nulis cerita di buku. Apalagi kan ketika SMA laptop adalah sesuatu yang penting. Nah, begitu udah ada laptop, baru deh kaka menuliskan sebuah kisah fokus. Memang sulit sih awalnya menulis, apalagi kaka dulunya orang yang engk suka banget sama yang namanya novel. Kemudian ejekan  dari keluarga kaka yang bilang begini, “Percuma aja kamu bikin novel, paling entar engk selesai.” Hahaha nyesek sih, tapi berkat ejekan itu kaka berhasil menulis cerita sampai akhir. Jadi  kaka bisa ngebuktikan bahwa kaka bisa. Dan buktinya cerita yang kaka tulis kelar.
Nah tentu saja naskahnya engk dibiarin jadi file begitu aja. Jadi kaka nyari-nyari di internet penerbit apa sih yang bisa nerima karya kaka ini. Kaka search di internet dan ketemu redaksi Mizan Publishing. Untungnya di situ ada redaksi yang mau menampung karya dari anak remaja seperti kaka. Begitu kaka membaca persyaratannya, eh ternyata engk sulit amat. Iseng-iseng kaka mengirim ke redaksi Dar!Mizan kategori Fantasteen.  Setelah di kirim, deg-degan dong pastinya, apalagi kaka ngirimnya iseng-iseng doang dan kalau dibandingin sama novel Fantasteen lain waktu itu kaka jadi ciut. Kayaknya bakal ditolak deh, ujar kaka waktu itu. Udah pesimis duluan. Kemudian hal tak terduga terjadi.
Sebulan menunggu, akhirnya ada sebuah telpon di siang yang melelahkan. Waktu itu kaka baru aja pulang sekolah dan mama kaka bilang begini, “Ada telpon dari redaksi Fantasteen Mizan,”. Wih udah deg-degan banget nih. Pulang sekolah dikejutkan dengan telpon itu. Pikiran negatif udah muncul di benak nih. Naskah anda ditolak, naskah anda belum bisa diterbitkan. Tapi..
“Selamat ya naskah anda diterima dan diterbikan oleh redaksi Fantasteen Dar!Mizan!”
Apa? Kaka kaget banget. Ini engk mimpi kan? Kaka bertanya ulang ke redaksinya dan kaka redaksinya malah ketawa hahaa.. sungguh ini kayak durian runtuh banget.. udah ngirimnya iseng-iseng aja eh malah dapat bonus naskah diterbitkan. Engk terduga sekali. Namun, menunggu buku itu sampai ke rak-rak membutuhkan waktu lama waktu itu. Kaka nunggu sampai 1 tahun karena padatnya antrean buku yang mau diterbitkan. Tapi penantian yang panjang itu membuahkan hasil manis juga. Novel pertama kaka terbit dan sungguh mengejutkan direspon positif oleh pembaca. Banyak yang suka dan Alhamdulillah masuk kategori best seller.
Nah dari  situ sampai saat ini, kaka masih nulis dan disorder sama kaka redaksinya untuk bikin cerita :D

Lalu, bagaimana proses kreatif dan motivasi Kakak dalam menulis?

Prosesnya apa ya? Emm.. banyak hal sih. Kalau saat proses menulis kaka sering buka internet, lihat-lihat gimana membuat naskah yang baik, gimana pengalaman orang-orang yang naskahnya udah berhasil nyempil di toko buku. Terus nyari inspirasinya bukan hanya dari buku atau film saja. Kaka biasanya menuliskan kejadian atau fenomena yang terjadi. Itu kan bisa dijadikan ide buat cerita.

Kalau motivasi ya itu tadi, karena ejekan dan rintangan dari orangtua itu membuat kaka berniat dalam hati, bahwa kaka bisa ngebuktikan kalau kaka bisa nulis cerita kepada mereka. Karena hidup itu law of attraction, apa yang diucapkan atau yang pikirkan, itu yang bakal terjadi hehehe.. akhirnya orangtua kaka malah bangga dan sering cerita ke tetangga-tetangga yang bertanya, kok bisa sih kaka nulis cerita gitu..

Sebagai seorang remaja aktif, Kakak pasti sibuk
sekali, ya. Nah, bagaimana cara Kakak mengatur waktu untuk menulis dan aktifitas lainnya?

Biasanya sih kaka buat schedule gitu tentang semua aktivitas. Meskipun schedule itu jarang diliat sih hehe… biasanya kalau tulis-menulis kaka melakukannya saat waktu senggang aja. Dulu kan sekolah dari pagi sampai sore, nah malamnya abis belajar langsung nulis, atau kadang nulis sampai malam jadinya enggak belajar (jangan ditiru yang ini kwkwkw) tapi karena sekarang udah kuliah dan lagian masih belum banyak organisasi jadi waktu senggangnya lebih banyak. Disitulah proses tulis-menulis terjadi.

Banyak nih, teman-teman yang masih suka mengeluh karena naskahnya tidak selesai-selesai. Bisa kasih saran untuk mereka agar naskahnya bisa segera selesai?

Saran kaka sih, jangan ditinggal begitu aja. Kasian kan udah capek mikir eh malah ditinggalin begitu aja. Niatkan dalam hati kalau kalian tuh bisa nulis, jangan gampang menyerah aja. Kaka aja harus ada rintangan dan cobaan dulu sampai naskah pertama kaka kelar. Perjuangan itulah intinya. Enggak ada semuanya yang instan begitu aja.Butuh biaya dan pengorbanan. Jadi, semangat. Kalian pasti bisa kok. Atau bisa aja bikin kata AKU BISA MENYELESAIKAN NASKAH INI besar-besar di kertas dan temple di kamar kamu.. jadi kamu bisa ngeliatnya kapanpun hehehe…

Bagaimana cara Kakak untuk mengatasi mandeg saat menulis cerita?

Ketika mandeg terjadi lakukan hal-hal lain selain menulis. Kaka sering sih mengalami kebuntuan atau mentok di situ aja naskahnya, atau kepala pusing dan blabla.. biasanya kaka mah kaka berhenti nulis dulu, jalan-jalan keluar rumah liatin  pemandangan indah, biar otak kaka engk panas lagi. Jadi lebih adem gitu.. atau bisa aja dengerin musik sambil karokean sendiri di kamar. Enggak papa kok, meskipun mama kalian heran-heran sendiri. Bilang aja aku lagi refreshing ma...

Apakah ada pengaruh/dampak yang ingin Kakak berikan kepada para pembaca buku Kakak, atas terbitnya buku Kakak?

Tentu saja ada. Dampak atas hadirnya novel kaka ditangan pembaca yakni supaya pembaca bisa terhibur dan senang membaca. Sehingga minat akan membaca itu lebih banyak. Dan tentu saja bisa memotivasi orang-orang agar mau berkarya juga. Karena melakukan hal baik dan membawa pengaruh baik ke orang lain, apa salahnya coba? :D Jadi intinya, agar generasi muda bisa menciptakan karya yang baik dan berkualitas.. aminnn..

Menurut Kakak, kenapa kita harus menulis?

Karena menulis itu penting. Karena sebagian orang menjude kita dari tulisan yang kita bikin. Kalau tulisan kita itu masih acak-acakan maka orang beranggapan buruk pada kita kan? Nah maka dari itu, rajinlah menulis. Bukan hanya di sekolah atau kuliah tapi ketika melamar pekerjaan kelak pun menulis itu penting sekali. Selain itu menulis adalah wadah yang tepat untuk kita bisa berbagi kepada sesama. Orang engk bakal tau apa yang kita rasakan atau yang kita pikirkan kecuali kalau kita menuliskannya ke buku atau secarik kertas. Itulah alasan mengapa kita itu harus menulis.

Sebutkan 3 penulis yang Kakak suka dan apa alasannya? Lalu, adakah sosok yang menginspirasi Kakak untuk menulis?

Penulis favorit ya? Emm.. yang pertama Elizabeth Cody Kimmel, penulis yang bukunya kaka baca pertama kali yakni Suddenly Supernatural. Kaka suka karyanya, karena berkat karyanya itu kaka bisa menciptakan novel horror. Terus ada Ziggy Z. Penulis ini keren banget. Suka sekali karyanya. Bahkan hamper semua novelnya kaka koleksi.. Teruss.. emm..Jennifer Finney Boylan.. dengan karyanya Falcon Quinn and the Black Mirror. Novel itu bagus banget, recommended bagi kalian yang suka sama monster dan makhluk legenda.

Kalau sosok yang menginspirasi banyak. Terutama adalah keluarga, sahabat dan para pembaca. Karena berkat kalianlah aku bisa terus menuliskan novel ini. Tanpa ada kalian, aku tidak akan bisa apa-apa.

Terakhir, apa harapan Kakak untuk dunia literasi di Indonesia?

Harapan untuk dunia literasi Indonesia, semoga semakin hari karya yang dikeluarkan semakin bagus dan berkualitas sehingga naskah orang Indonesia mampu bersaing dengan naskah-naskah orang luar yang keren-keren. Dan tentu saja, aku bakal berusaha juga jadi yang terbaik agar Indonesia bisa lebih maju. Amin…

Nah, begitulah wawancara Nunu dan Cecep dengan Kak Akbar Suganda. Oh, ya, kalau kamu kepo sama Kak Akbar Suganda, intip profilnya berikut ini:

Nama          : Akbar Suganda Jaka Putra
TTL            : Bengkulu, 9 Juni 1997
Pendidikan  : Universitas Gadjah Mada, jurusan D3 Manajemen
Sosmed       : FB: Akbar Suganda Jaka Putra/II, Instagram: @akbarsuganda
Motto Hidup: So simple so fun
Karya yang sudah terbit: 1. Haunted School (Desember 2013)
                                         2. Fantasteen Scary: Annabelle (Oktober 2014)
                                         3. Haunted School 2 (November 2014)
                                         4. Pure Blood (April 2015)
                                         5. Fantasteen Scary: VE (Juli 2015)

Dan ada foto Kak Akbar bersama buku pertamanya, nih:
Ini foto Kak Akbar waktu masih SMA bersama buku pertamanya, tuh. Hihi...

Oke, deh. Itu dia #WawancaraBareng Kak Akbar Suganda. Gimana? Udah terpecahkan, kan, rasa penasaranmu akan ke-anti-novel-annya Kak Akbar? Hihi... Alright, see you next post! :D

1 comment: