Friday, 16 October 2015

TIPS 3: MEMBUAT CERITA YANG GAK PASARAN

Teman-teman sering dapat ide menulis yang pasaran, gak? Ide yang pasaran memang tidak fresh karena sudah banyak digunakan oleh orang-orang. Jengkel, gak, sih, kalau ide yang datang adalah ide umum yang sering dipakai banyak orang? Jengkel, dong! Bisa jadi, pembaca bosan dan gak mau baca cerita kita.

Ide dan/atau inspirasi memang bisa kita dapatkan dengan mudah, tapi, kalau ide yang gak pasaran, hm...kedengarannya sulit, ya? Hihihi... akan tetapi, setelah kalian baca tips membuat cerita yang gak pasaran dibawah ini, kalian pasti gak akan kebingungan dan pasti gak kerepotan lagi untuk membuat ide yang anti-mainstream!

1. PADUPADANKAN IDE YANG KAMU PUNYA

Pernah punya baaanyak ide nomplok tidak? Hah? Punya tapi pasaran? Nah! Ini dia solusinya. Salah satu cara ampuh membuat ide-ide pasaran kamu itu berguna adalah dengan memadupadankan ide yang kamu punya. Maksudnya gimana, Nu? Misalnya, kamu punya ide cerita seorang bibi penjaga kedai susu, cerita seorang cheerleader dan cerita seorang pelawak. Awalnya, terdengar biasa, pasaran, gak fresh, gak keren, gak cool dan sebagainya. Tapiii bagaimana kalau kamu gabungkan menjadi cerita seorang bibi penjaga kedai yang menyajikan susunya sambil lompat-lompat, menari-nari, kadang melawak juga, tetapi uniknya, si penjaga susu tidak pernah jatuh saat membawa nampan dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Lebih menarik, bukan?

Contoh selanjutnya, kamu punya dua ide: petualangan troll dan ekspedisi ke bulan, kalau kamu buat satu persatu, kelihatan membosankan dan biasa saja. Tapi, kalau kamu gabungkan menjadi: petualangan troll di bulan akan lebih menarik. Betul tidak? Orang-orang akan berpikir bagaimana troll itu bisa ke bulan? Mereka, kan, hanya batu, mereka bukan manusia atau alien.

2. MEMBACA BUKU YANG MENGINSPIRASI

Sering mendapat inspirasi dari buku? Sering, dong, ya? Hihihi... Aku juga. Tips kedua ini adalah membaca buku yang menginspirasi. Ingat, menginspirasi itu bukan menjiplak. Inspirasi yang menurutku baik itu adalah inspirasi yang kamu dapat dari sesuatu yang tidak menonjol dalam buku tersebut. Misalnya, si tokoh utama kedatangan tamu adik sepupunya, si pelukis yang pendiam dan tidak bisa diajak bicara. Dalam buku itu, sepupu si tokoh hanyalah figuran, ia tak dapat peran apa-apa dan tidak berpengaruh banyak pada cerita si tokoh. Tetapi, yang menginspirasi kamu adalah figuran tersebut, kamu berpikir bagaimana kalau membuat cerita tentang seorang pelukis yang pendiam dan tidak bisa diajak bicara? Wah, bagus juga, tuh!

Tetapi, kalau cuma pelukis yang pendiam aja kurang 'wah', ya? Disinilah tugasmu: MENGEMBANGKAN IDE YANG SUDAH ADA. Caranya?

a. Membaca buku lainnya

Siapa tahu di buku lainnya itu ada sesuatu 'nyempil' yang bisa dipadukan dengan idemu yang sebelumnya (gunakan cara pertama)

b. Mengembangkan dengan teori 'greget'

Tahu istilah 'greget' yang lagi ngetrend, kan? Tahu bagaimana orang-orang bisa bikin 'greget', kan? Kembangkan idemu sehingga bisa membuat pembaca 'greget'. Misalnya, si pelukis itu ternyata punya banyak fans, tapi dia tetap pendiam sampai fans-fansnya geram, ia sangat tertutup di depan yang lainnya, padahal, dia sebenarnya ingin cerita tentang masalah besar yang ia hadapi, masalah itu adalah... (buat pembaca merasa: ugh! Orang ada banyak yang mau dengerin ceritanya! Kenapa dia gak mau cerita?!!? dan semacamnya. Alangkah baiknya kalau masalah itu menjadi permasalahan utama dan inti dalam cerita)

Nah, bagaimana, teman-teman? Masih kesulitan? Yuk, ngobrol dengan Nunu dan Cecep! :D

Salam,

Nunu

No comments:

Post a Comment